Inilah Deretan Produk Unggulan Ponpes Al Amin Desa Lantongau Buton Teng
Sultraklik.com– Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di Desa Lantongau Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah tepatnya di Pondok Pesantren Al Amin Buton Tengah.
“Kita akan bercerita banyak hal bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al Amin, Ustad Hadiman. Beliau akan bercerita soal sejarah pondok pesantren termaksud produk-produk UMKM yang diproduksi di pondok pesantren ini.” kata Bang Jay membuka perbincangan
Ust. Hadiman, S.Sos.I selaku pimpinan pondok pesantren Al Amin Buton Tengah menjelaskan bahwa pondok ini berdiri dalam upaya menciptakan santri-santri yang cerdas dan unggul.
“Alhamdulillah program yang disusun sebagaimana dimuat dalam visi dan misi pondok pesantren kami, yakni membangun infrakstruktur pendidikan, sarana dan prasarana, dan ekonomi dengan harapan dari pondok pesantren ini akan lahir para wirausahawan muda yang unggul di bidang ekonomi.” ujarnya
Pondok Pesantren Al Amin memiliki produk unggulan berupa saraba saset karena bahan baku mudah ditemukan di Buton Tengah.
“Bahan baku untuk saraba ini sangat mudah diperoleh seperti gula aren, kelapa, disini juga ada jahe sehingga memang kita pikir belum tersentuh, tinggal pasarnya saja, tetapi yang bikin semangat adalah arennya dijadikan kameko yang mengandung alkohol, jadi kita buatkan lagi saraba agar harganya lebih tinggi juga dan dimana-mana kalau ada tamu kita suguhkan saraba.” tambahnya
Selain saraba produk turunan yang diproduksi adalah VCO, lebah madu, abon ikan, keripik rumput laut beserta varian variannya.
“Semua produk yang kami hasilkan sesuai dengan penyelia halal, mulai dari madunya diambil menggunakan sarung tangan, pakai masker sesuai dengan standar yang diberikan oleh penyelia halal. Kemudian produk VCO yang paling banyak dicari, abon ikan juga sama keripik rumput laut. Semua alhamdulillah rumah produksi kami Insya Allah sesuai dengan standar penyelia halal.” katanya
Produk-produk yang dihasilkan juga sudah menyentuh pasar se-Sulawaesi Tenggara, bahkan pulau Jawa. Mulai dari Baubau, Raha, Kendari, Kolaka, Makasar, Surabaya, dan Jakarta,
“Jadi di Sulawesi Tenggara ini sudah ada beberapa kabupaten. Di Baubau ada empat titik, Buton Tengah ada di Andaba, Mawasangka, di villa juga sudah ada, di Raha juga ada, di Kendari ada di Ativa oleh-oleh. Alhamdulillah kami salurkan produk-produk kami menggunakan damri yang lebih mudah dan murah.” katanya
Jika permintaan banyak, ada empat orang karyawan yang bekerja secara konsisten yang direkrut dari masyrakat setempat dan santri dengan memanfaatkan dua rumah produksi dengan catatan dipandu sendiri oleh Ustad Hadiman sebagai penyelia halal.
“Bagi santri proses produksi sampai pemasarannya itu dijadikan sebagai praktek alhamdulillah saat pandemi, saat itu produk kami yang paling laris yakni saraba karena mengandung jahe merah yang berkhasiat dan mampu memberikan kehangantan di dalam tubuh.” ujarnya
Ustad Hadiman berharap agar dihubungkan dengan pasar lokal dan nasional sehingga yang mereka lakukan hanyalah memproduksi sebanyak-banyaknya seihgga semua permintaan dapat diwujudkan.
“Karena sudah sebelas jenis produk dan setiap produk banyak juga variannya jadi kalau benar-benar, jika pasarnya sudah terbuka saya yakin santri kami tidak akan kesulitan dalam bekerja. Mereka akan bekerja di rumah produksi yang sesuai dengan standar penyelia halal, karena harapan kami alumni pondok pesantren kami akan menjadi pelaku UMKM yang handal dan unggul.” tutupnya
Tetap Ikuti video Bang Jay Lebih Dekat dengan Masyarakat Desa. Jangan lupa Like Coment dan Subcribe Channel ini untuk mendukung kami dalam menghadirkan konten-konten unggulan langsung dari desa. Mari terus bergerak, berkolaborasi untuk membangun desa, serta Mari Selalu Menghadirkan Cinta Bersama Bang Jay Like Coment dan Subscribe.
#MariMenghadirkanCint