Digagas Dinas Pariwisata Bombana, Tarian Lulo Alu Asal Kabaena Sukses Tampil di Istana Merdeka Jakarta pada Perayaan HUT RI ke-79
Sultraklik.com, Jakarta – Dalam suasana yang meriah. Sejumlah undangan berjejer rapi hingga memadati halaman Istana Merdeka Jakarta. Peserta ribuan hadirin undangan itu tengah mengikuti upacara penurunan bendera pusaka HUT Ri ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024.
Dikeheningan suasana tetiba terdengar lantunan alunan lagu “Tokotu’a Wita Lahiriyangku” yang digaungkan di sudut istana. Seluruh peserta mendengarkan suara merdu itu. Liriknya begitu merdu hingga menghipnotis para peserta bahkan seluruh masyarakat yang menyaksikan siaran yang ditayangkan di seluruh tanah air.
Alunan suara merdu itu dibarengi dengan kehadiran 50 orang penari kolosal yang tengah berlarian rapi menuju halaman istana. Dihadapan hadirin yang hadir, penari Lulo Alu membawa tongkat (Alu) berukuran kurang lebih tiga meter, sembari mengikuti irama dendang.
Perpaduan gendang dan gambus, para penari kolosal hadir dengan mengenakan gaun putih cream berkelir les merah. Mereka benar-benar menunjukkan aksi tarian dengan penuh semangat hingga mampu mempesona memukau dan tentu saja menyita perhatian masyarakat di tanah air. bahkan warga asing yang sempat menyaksikan pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 melalui layar kaca.
Para penari ini ternyata beraksi dengan tarian dari pulau Kabaena, salah satu pulau. Pulau Kabaena yang terletak di diujung Tenggara Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau yang didiami Suku Moronene Kabupaten Bombana.
Tarian ini merupakan salah satu tarian ritual adat Tokotua pulau Kabaena yang bermakna rasa kesyukuran dan terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezki dari hasil panen beras pada masa lampau. Selain tarian Lulo Alu, Kabaena juga memiliki tarian khas lainnya seperti tarian Lumense.
Pemkab Bombana melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menunjukan eksistensi melalui tarian budaya. Dinas yang kepalai oleh seorang Wanita yang cantik Ibu Annisa Sri Prihatin mengharumkan nama daerah dikancah Nasional dengan membawa tarian kolosal warisan budaya leluhurnya. Hingga menjadi pilihan negara untuk ditampilkan di ajang HUT RI ke-79.
Melihat penampilan tarian Lulo Alu tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana, Anisa Sri Prihatin mengucapkan rasa syukurnya atas terpilihnya Tarian Lulo Alu asal Tokotu’a Bombana untuk di tampilkan di ajang HUT RI ke-79 di istana negara.
“Alhamdulillah, ini adalah suatu anugrah dan kehormatan bagi Prov Sultra, terkhusus Kabupaten Bombana, tarian asal Pulau Kabaena bisa tampil memukau, sempurna dan sukses sesuai harapan kita semua,” ungkap Anisa Sri Prihatin penuh semangat.
Ia mengatakan atraksi dalam tarian Lulo Alu hanya bisa dilakukan bagi orang-orang yang telah berlatih, mulai dari gerakan melompat menghindari jepitan tongkat dan dilakukan dengan gerakan kompak.
Selain itu, Anisa mengatakan bahwa ada banyak provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang antri mendapatkan kesempatan untuk bisa tampil di istana merdeka Jakarta. Baginya, kesempatan ini tentunya memberikan rasa haru dan bangga atas tarian Lulo Alu yang bisa tampil untuk kedua kalinya sejak dirinya menjabat sebagai kepala dinas Pariwisata Bombana.
“Terimakasih atas dukungan penuh bapak penjabat Bupati Edy suharmanto dan pak Sekda Bombana, Man Arfa dan seluruh masyarakat Sultra, khususnya masyarakat kita di Bombana,” ujar Anisa penuh nada haru.
Anisa juga menyampaikan bahwa selain tarian Lulo Alu, ada juga tarian Lumense, tarian Morengku, dan Momani. Tarian asal Bombana ini telah mendapatkan hak paten yakni Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI) dari kementeriah Hukum dan HAM ((Kemenkumham) RI.
Ia berharap kedepannya tarian ini bakal terus dipentaskan di kancah Nasional dan herharap pula dapat tampil dalam ajang internasional,“Kami berharap seni dan budaya Kabupaten Bombana semakin berkibar dan maju kedepannya, ” pungkasnya (ADV)