Hasil Rakor TPID Bombana: Shock Volatile Food Penyebab Inflasi Daerah

Sultraklik.com, Bombana- Penjabat Bupati Bombana Edy Suharmanto, Forkopimda dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) duduk bersama bahas inflasi di Bombana. Kegiatan yang bertajuk Rapat Koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), diruang rapat Bupati Rabu (3/1/23) tadi, telah melahirkan beberapa kesimpulan penyebab inflasi yakni komponen bergejolak Volatile Food.
Volatile Food merupakan Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks atau kejutan dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan baik domestik maupun komoditas pangan internasional.
Sama halnya yang terjadi di Bombana. Komponen yang kerap bergejolak hingga menyebabkan inflasi adalah beberapa komoditas bahan pangan. Tentu hal itu tak terlepas dari beberapa penyebab diantaranya faktor alam.
Belum lama ini hampir seluruh wilayah di Bombana telah dilanda badai El Nino hingga mempengaruhi masa panen di bidang pertanian.
Selain itu, adanya perkembangan harga komoditas pangan seperti kenaikan bahan makanan dan minuman saat momen-momen hari besar keagamaan. Dan kurangnya pasokan pangan akibat dari para tengkulak.
“Khususnya bawang yang sangat tergantung pada impor, olehnya semua itu harus butuh keseriusan dalam penyebaran apakah benar yang di impor sudah sampai tepat sasaran dan kalau tidak sesuai harapan berati terjadi penimbunan,”ungkapnya
PJ Bupati Edy Suharmanto saat memimpin rapat mengatakan secara nasional, diakhir tahun 2023. Beras dan telur telah mengalami inflasi dikisaran sebesar 0,42% – 0,48%. Sedangkan di Provinsi Sulawesi Tenggara kedua bahan pangan tersebut mengalami inflasi 2,58% dan masih masuk dalam kategori sedang.
Olehnya itu, PJ Edy Suharmanto meminta agar TPID melakukan pengecekan berapa stock dan kebutuhan pangan yang diperlukan masyarakat. Serta saling berkoordinasi bersama tim untuk mencari tahu dan membantu wilayah-wilayah di Bombana yang mengalami devisit komponen komoditas.
“Perlunya kiranya saling berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengecek daerah-daerah mana saja di Bombana yang terjadi surplus, dan di butuhkan pendamping serius untuk menekan jika terjadi inflasi,”pungkasnya