Ini Penjelasan Pemkab Bombana Terkait Penundaan Pengadaan Damkar di Kabaena
Bombana, SultraKlik.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi sorotan publik terkait gagalnya realisasi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) di pulau Kabaena. Sebab, wacana pengadaan tersebut telah digodok sejak tiga tahun terakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Drs. Man Arfa mengungkapkan bahwa pengadaan mobil Damkar di Kabaena sudah dianggarkan beberapa kali. Namun, selalu tergeser karena adanya hal lain yang memiliki prioritas lebih tinggi serta faktor keterbatasan anggaran.
Menurutnya, pengadaan Damkar memang sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat, terutama di Kabaena yang rentan terhadap kebakaran. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat beberapa program dan kegiatan yang memiliki prioritas lebih tinggi dan harus diutamakan dalam penggunaan anggaran.
“Bukan hanya DPR, kami juga sudah ajukan dan anggarkan, hanya banyak kegiatan yang lebih mendesak akhirnya tergeser tergeser begitu, salah satunya dengan adanya Covid-19 kemarin dan penanganan stunting,”ujar Man Arfa
Sekda melanjutkan bahwa pada tahun ini pihaknya juga telah memprogramkan 2 unit Damkar berkapasitas besar. Namun sayangnya, kembali tersingkirkan akibat tidak dianggap sebagai hal yang bersifat urgensitas.
“Kemarin juga waktu pembahasan saya sudah programkan kalau tidak salah ada 2 unit pemadam tingkat tinggi, tapi karena ada lagi rasionalisasi anggaran, akhirnya hilang lagi itu program. Ya, kendalanya soal kemampuan keuangan daerah,”imbuhnya.
Mantan Kepala Inspektorat Bombana ini pula menegaskan bahwa pengajuan pengadaan Pemadam Kebakaran di Kabaena tetap menjadi perhatian pihak Pemda. Namun, anggaran yang tersedia memang terbatas, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dalam alokasi anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan yang lebih prioritas.
Ia berharap, semoga setelah adanya kejadian kebakaran tersebut bisa membuka mata kita untuk memprioritaskan pemadam kebakaran di Pulau Kabaena
“Semoga dengan adanya tragedi ini bisa membuka mata kita sehingga tidak ada lagi alasan, soal penganggarannya 2023 ini mungkin belum bisa karna kan APBD sudah berjalan.” tutupnya.
Laporan: Agus Saputra