Kasus ISPA Pneumonia Balita di Bombana Menurun
Gambar Ilustrasi Pneumonia Balita
SultrKlik(SK), Bombana– Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau Pneumonia pada balita di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berstatus menurun. Penurunan kasus ini terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bombana, Ratnawati mengatakan, kasus Pneumonia kerap terjadi pada balita diusia rentan, nol hingga lima tahun.
Baca Juga: Kapal Cepat Dzila Express, Layani Rute Kasipute-Kabaena Hanya 2 Jam
Kata Ratna, adapun gejala Ispa pneumonia pada balita antara lain berupa batuk atau sukar bernafas, hal ini disebabkan karena adanya paparan polusi udara hingga terjadi gangguan infeksi pada paru-paru anak.
“Pneumonia pada balita terjadi akibat pengaruh polusi udara dari debu dan asap hingga mengakibatkan peradangan atau infeksi pada paru-paru,”ungkap Ratna kepada media ini, diruang kerjanya, Senin, 28 Maret 2022.
Baca Juga : Waspada Long Covid pada Anak, Bisakah Dicegah?
Ratnawati merinci total kasus Ispa Pneumonia yang mencapai 122 kasus di tahun 2017 atau 18,69 persen. Sedangkan di tahun 2018, jumlah kasus jenis ini mulai menurun 10 kasus menyisakan 112 kasus atau 16,20 persen.
Selanjutnya, jumlah kasus Ispa Pneumonia berkurang 23 kasus di tahun 2019 dengan menyisakan 89 kasus atau 12,56 persen. Menariknya, persentase kasus ini berada dibawah angka 10 persen di tahun 2020.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Pil Merck Covid untuk Pasien Gejala Ringan
Artinya, dari total 89 kasus di tahun sebelumnya, Dinkes Bombana mampu mengatasi kasus ini hingga berkurang 53 kasus dengan total 36 kasus atau 4,95 persen di tahun 2020.
“Sedangkan di tahun 2021, kasus ini mengalami penambahan 4 kasus menjadi 40 kasus atau naik 5,65 persen. Tapi intinya, dalam kurun waktu 5 tahun ini, kasus Ispa di Bombana menurun,” ujar Ratna.
Lebih lanjut Ratna menyebut empat daerah dengan kasus ISPA tertinggi di Bombana. Empat daerah itu antara lain, Kasus Ispa di Puskesmas Poleang barat sebanyak 10 kasus, puskesmas Poleang Utara sebanyak 7 kasus, puskesmas Kabaena Timur sebanyak 6 kasus dan puskesmas Rumbia Tengah sebanyak 5 kasus.
Baca Juga: Metode RIRS, Pilihan Cermat Terapi Batu Ginjal dengan Nyeri Minimal
Dijelaskan, jika dilihat berdasarkan data jumlah kunjungan balita ke fasilitas kesehatan/puskesmas, ada beberapa daerah dengan jumlah tertinggi kunjungan terkait kasus ISPA di tahun 2021 ini.
Daerah yang dimaksud Ratna yaitu Puskesmas di Kecamatan Rumbia tengah berada di urutan pertama dengan jumlah kunjungan per tahunnya sebanyak 245 kasus. Menyusul, Puskesmas Rarowatu 175 kasus, Puskesmas Kabaena Tengah sebanyak 146 kasus.
Baca Juga: Cerita Pasutri Sultra Punya 16 Anak, Suami Bantu 11 Persalinan Tanpa Bidan
Kemudian, Puskesmas Kabaena Barat 142 kasus, Puskesmas Lombakasi 137 kasus, Puskesmas Rumbia 117 kasus, Puskesmas Kabaena Timur 105 kasus, Puskesmas Poleang Barat 113 kasus dan Puskesmas Mata Oleo 101 sebanyak kasus.
“Puskesmas lain juga ada cuma jumlah kunjungannya sedikit, dibawah seratusan,” Ratna memungkas.
Laporan: Agus Saputra
Editor: Muh. Mail