Komitmen Pemkab Bombana Terhadap Profesi Perawat di Daerah
Keterangan: Penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto saat menghadiri kegiatan Musda III Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD-PPNI) Kabupaten Bombana periode 2024-2029, dia Aula Tanduale, Senin (15/1/2024). (Foto: Kominfo)
Sultraklik.com, Bombana- Penjabat Bupati Bombana Edy Suharmanto cekatan dalam merespon nasib perawat yang ada di daerah. Dihadapan seratusan Perawat yang menghadiri Musda III DPD-PPNI Bombana, Edy menyatakan komitmennya dalam memperjuangkan nasib profesi juru rawat tersebut.
Bahkan Kata Edy sebagai kepala daerah dengan status Penjabat Bupati Bombana. Tentunya Ia bertanggung jawab untuk memastikan Perawat agar dapat merasakan dan mendapatkan dukungan yang layak dari pemerintah, berupa fasilitas dan jenjang karir yang jelas serta penambahan dana insentif. Pernyataan Edy ini benar-benar menjadi angin segar bagi yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan juru rawat di Wonua Bombana ini.
“Kami semua, Pemda Bombana berkomitmen meningkatkan fasilitas kesehatan dan memberikan pelatihan dan pengembangan karir, dan memberikan kesejahteraan untuk perawat,”ungkap Edy.
Lanjut Edy mengatakan, Perawat merupakan kunci utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terlebih masyarakat yang berada di daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. Perawat memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai tantangan terutama dalam situasi krusial seperti pandemi, isu stunting, bahkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kami bangga memiliki tim perawat yang selalu siap memberikan pelayanan terbaik, bahkan dalam situasi sesulit apapun,”ungkapnya.
Direktur Pemadam dan Kebencanaan, Kementrian Dalam Negeri, Edy melanjutkan, saat ini terdapat enam inisiasi program kementerian kesehatan untuk melakukan transformasi kesehatan. Transformasi itu berupa penguatan Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistim Ketahanan Kesehatan, Sistim Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan dan Tekhnologi Kesehatan.
Lanjut pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ini mengatakan tantangan terberat bagi tenaga kesehatan terutama perawat yakni menjadi bagian dari Agent Of Change (Agen Perubahan). Artinya bahwa, Perawat harus berperan dalam merencanakan dan membuat perubahan yang terarah dan dapat bekerja sama dengan stakeholder yang lain dalam meningkatkan kemampuan bersaing.
Selain itu, Edy Suharmanto juga sedikit menambahkan terkait upaya Pemkab Bombana menyelesaikan ragam persoalan yang dihadapi oleh daerah saat ini. Bahkan, persoalan itu menjadi masalah Nasional yang mesti di tuntaskan bersama seperti persoalan stunting, masalah inflasi dan kemiskinan ekstrim serta standar pelayanan yang masih minim di bidang kesehatan.
“Dari ketiga isu tersebut saya menyakini melalui peran dan kerja sama kita, semua bisa tercapai,” imbuhnya.
Edy sesumbar perawat yang menjadi garda terdepan dalam aspek pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit puskesmas, puskesmas pembantu atau Puskesdes serta sarana pelayanan kesehatan lainnya, perawat harus mengedepankan profesionalisme dalam bekerja.
“Saya berharap pengurus PPNI periode 2024-2029 akan muncul pemikiran-pemikiran aktual, inovatif dan realistis, guna memberikan sumbangan nyata untuk meningkatkan hasil-hasil pembangunan kesehatan,khususnya di bidang-bidang keperawatan di masa mendatang,”tuturnya.
Sementara itu, Ketua PPNI Provinsi Sultra, Heryanto mengatakan bahwa organisasi keperawatan ini berfokus pada menjaga dan meningkatkan status kesehatan klien keluarga dan masyarakat. PPNI juga merupakan profesi perawat Indonesia yang telah melalui perjalanan yang panjang,
“Momen musda ini pengurus baru dalam organisasi PPNI dapat semakin berkembang dan terpelihara kesatuan di masa akan datang dan jadikan organisasi ini sebagai wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota profesi dan menjadi garda terdepan untuk pembangunan kesehatan di kabupaten Bombana “tutupnya.(ADV)