Pemkab Bombana Bergerak Masif Jaga Stabilitas Harga Pangan dan Inflasi
Sultraklik.com, Bombana- Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mulai bergerak masif guna menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.
Dalam sepekan ini, Pemkab Bombana melalui TPID launching dua inovasi diantaranya Launching Kios Pengendalian Inflasi yang dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah program ini diinisiasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bombana.
Serta yang terbaru Pemkab menggelar kegiatan aksi Gerakan Pangan Murah Keliling yang disingkat GAUL. Sedangkan Inovasi GAUL ini di inisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Bombana. Kedua program ini bertujuan menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok, juga pengendalian Inflasi.
Memang sih akhir-akhir ini sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan lainnya mulai mengalami kenaikan. Dengan hadirnya kedua Program ini dapat mencounter harga bahan pokok di pasaran. Kedua program ini juga tak jauh dari menjajakan pangan murah kepada warga oleh dinas terkait.
Program tebus murah pangan ini bahkan disambut antusias oleh warga. Banyak warga berbondong-bondong datang ke tempat kegiatan yang berlokasi di RTH Eks MTQ Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah.
Penjabat Bupati Bombana Edy Suharmanto usai pengguntingan pita penanda launching Inovasi Kios Murah dalam sambutannya mengatakan Program ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat terkait kenaikan harga bahan pokok jelang bulan Ramadhan.
“Pemerintah Daerah terus berkomitmen untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,”kata Edy, Selasa (27/2/2024).
Sementara itu diwaktu yang berbeda, Penjabat Bupati Bombana yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana, Man Arfa juga membuka program Inivasi GAUL, Kamis (29/2/2024) tadi.
Man Arfa dalam sambutannya berujar, kegiatan tersebut salah satu bentuk upaya Pemda dalam menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok. Juga menjaga agar harga pangan tidak mengalami inflasi.
Mantan Kepala Inspektorat Bombana itu juga membenarkan adanya sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Terutama beras”Meski ada kenaikan, namun harganya masih relatif stabil,”ungkapnya.
Man Arfa menduga, Fenomena perubahan cuaca atau El Nino menjadi salahsatu penyebab Kelangkaan dan kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
Dampak perubahan cuaca tersebutlah yang mempengaruhi mundurnya musim tanam para para petani.
Meski begitu, menurut laporan TPID Bombana, pasokan beras relatif aman jelang bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H/2024 M.
Sebab, diprediksi bulan Maret mendatang produksi beras bisa mencapai 807,37 ton, ditambah impor kurang lebih 1.500 ton dan bulan April 5.853,29 ton.(ADV)