Polres Bombana Ungkap Kronologi Kebakaran Pasar di Kabaena
Bombana, SultraKlik.com– Kepolisian Resort (Polres) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mengungkap kronologi atas terbakarnya pasar Sikeli di Pulau Kabaena. Peristiwa itu diduga bermula saat adanya korsleting listrik yang menyebabkan pasar tersebut hangus hingga rata menyisakan abu.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bombana, AKBP Teddy Arif Soelistiyo, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Kabaena , AKP La Ajima S. Sos., M. Ap membenarkan tentang peristiwa kebakaran tersebut.
“Pada hari Sabtu tanggal 18 Februari 2023 sekitar jam 20.30 Wita telah terjadi kebakaran bertempat di Kompleks Pasar Kelurahan Sikeli Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana,” ungkap AKP La Ajima, dalam rilis Humas Polres Bombana, Minggu (19/2/23).
Kapolsek menjelaskan kronologi awal kejadian kebakaran itu yang bermula dari keterangan dua orang saksi mata.
Disebutkan, dua orang saksi mata bernama Hidayat (36) dan Alamsyah (29). Kedua orang tersebut saat ini merupakan sopir mobil yang masih berstatus warga Sikeli.
“Awalnya Hidayat mencium bau hangus dari area pasar, kemudian ia keluar dari rumahnya dan melihat kumpulan asap tebal yang terletak ditengah pasar. Lalu, ia pun berlari masuk ke dalam pasar dan setelah sampai didalam, Hidayat melihat Alamsyah berada dalam pasar,”terangnya.
Lanjutnya, saat Hidayat sampai di dalam pasar, ia melihat meteran lampu kios atau los milik pedagang bernama Sabir yang menyala. Sehingga keduanya berlari keluar pasar untuk memanggil warga guna memadamkan api.
La Ajima menyebutkan beberapa kerugian atas peristiwa itu. Adapun jenis kerugian antara lain sebanyak 109 kios/los dan rumah, yang terdiri dari 83 kios/los dan 26 Rumah. “kerugian dioerkirakan mencapai Rp 10 miliar.
Kapolsek kembali menambahkan tentang kondisi cuaca saat terjadinya kebakaran. Dimana, saat kebakaran tersebut sedang angin kencang dan menyulitkan warga untuk melakukan pemadaman api. Saat mengetahui kejadian tersebut, pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian dan membantu evakuasi barang-barang milik pedagang.
” Kami berupaya menghubungi dan meminta bantuan mobil tangki ke salah satu perusahaan untuk memadamkan api. Namun karena tidak adanya fasilitas pemadam kebakaran di wilayah ini, maka semua sangat kewalahan dan tidak mampu memadamkan api,” pungkasnya.
Penulis: Agus Saputra