Tak Terima Diejek, Pelaku Perundungan Dibombana Nekat Aniaya Korban
Gambar: Ilustrasi
SultraKlik(SK), Bombana- Kasus perundungan atau penganiayaan yang terjadi di Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Diduga dipicu akibat pelaku yang tak terima diejek oleh korban dengan perkataan tak pantas melalui Aplikasi WhatsApp (WA).
Kapolsek Kabaena IPTU Bastian Hamzah membenarkan kejadian tersebut, “ia benar dan modus operandinya, pelaku kesal karena sebelumnya, korban pernah mengatai pelaku dengan perkataan tak pantas/kasar, lewat WhatsApp, hingga pelaku tak terima dan terjadilah penganiayaan,”Ungkap perwira dua balak itu.
Mantan Kapolsek Kabaena Timur lanjut menjelaskan, kronologi kejadian bermula pada hari Kamis, tanggal 1 September 2022 , sekira pukul 19.30 Wita, salahsatu saksi IJ (Teman korban) bertemu dan mengajak korban M menuju ke lokasi TKP, dimana keduanya hendak mencari jaringan internet guna mengerjakan tugas sekolah.
Sesampainya di lokasi kejadian, Pada sekira pukul 20.00 Wita, pelaku yang inisial D yang kebetulan sebelumnya sudah berada dilokasi TKP, mendatangi dan bertanya kepada korban M terkait ujaran ejekan yang diduga dilontarkan kepada pelaku D.
Seolah tak terima atas ujaran ejekan yang dilontarkan korban M, kemudian pelaku D langsung melakukan penganiayaan fisik kepada korban M. Tak hanya D, teman pelaku yang berinisial A juga turut melakukan penganiayaan. Hingga korban terjatuh dan tersungkur.
“Jadi setelah menegetahui anaknya menjadi korban penganiayaan, orangtua M langsung melaporkan kejadian itu, dan kini pelaku penganiyaan telah kami amankan dan kasus ini akan dilimpahkan ke Unit perlindungan anak Polres Bombana, serta korban akan mendapat dampingan DP3A”ujarnya.
Diketahui, kejadian itu terungkap bermula dari vidio yang berdurasi hampir tiga menit tersebut viral dan ramai diperbincangkan dimedia sosial.
Tampak dalam vidio dua orang pelaku yakni perempuan berinisial D dan A tengah melakukan perundungan atau penganiayaan kepada seorang korban yakni perempuan berinisial M.
Bahkan, Kedua pelaku dan korban diketahui masih dibawah umur dan berstatus pelajar aktif disalahsatu sekolah menengah.
Laporan: Agus