Tiga Daerah Saling Teken MoU Tekan Inflasi
Sultraklik.com, Bombana- Pemerintah Kabupaten Bombana yang di pimpin oleh Penjabat Bupati Edy Suharmanto kembali membuat gebrakan. Edy bersama Sekda dan DPRD serta sejumlah Kepala OPD ke Kota Daeng guna mengadakan pertemuan bersama dua daerah lainnya. Kedua daerah yang ditemui itu yakni Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sidrap.
Pertemuan itu berkaitan dengan misi penuntasan isu nasional yang kini menjadi skala prioritas. Tentu tak lain isu itu adalah tentang penanganan Inflasi yang tengah diupayakan oleh Pemkab Bombana saat ini.
Buah pertemuan itu menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam lampiran Memorandum of Understanding (MoU). Adapun kesepakatan tiga daerah ini nantinya bakal saling berkolaborasi, Saling mengisi kekosongan dan saling mengembangkan komoditas unggulan.
Adapun kolaborasi itu diantaranya sektor perdagangan, sektor pertanian hingga di sektor peternakan. Kolaborasi ini juga sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden untuk saling bekerjasama antar daerah yang satu dengan daerah lainnya. PJ Edy sangat sigap menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi.
Kehadiran Pj. Bupati Edy Suharmanto dan rombongan mendapat sambutan hangat dari dua kepala daerah tersebut. Sehingga, Pj. Bupati Edy mengapresiasi segala pelayanan yang diberikan. Kata Edy, teken MoU itu dilakukan sebagai langkah kerjasama perdagangan komoditas unggulan antar daerah dalam upaya mendukung program penanganan inflasi, kesejahteraan masyarakat dan juga upaya menstabilkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Bantaeng memiliki potensi hortikultura yang melimpah sepeti cabai dan bawang merah. Jadi, bisa kita ambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita di Bombana, utamanya menjelang Ramadhan dan hari raya. Begitu juga dengan telur dan ayam potong yang surplus di Kabupaten Sidrap, makanya kita lakukan kerjasama, ” ungkap Edy Suharmanto.
Lanjut Edy, ada 6 upaya konkrit Pemerintah pusat dan daerah dalam hal pencegahan inflasi. Semua tertuang dalam 5 arahan Presiden yang tentunya memiliki tujuan menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan.
“6 upaya itu dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan upaya pemulihan ekonomi nasional, seperti operasi pasar murah, sidak pasar, gerakan menanam, merealisasikan belanja tidak terduga, dukungan transportasi dan kerjasama antar daerah”terang Direktur Kebencanaan dan Damkar, Kemendagri ini.
Kerjasama itu juga kata Edy, menjadi dasar Pemda Bombana dalam melakukan aktifitas perdagangan komoditas, utamanya dalam hal pengendalian inflasi.
“‘Objek kerjasama dan kesepakatan ini adalah komoditas unggulan masing-masing berdasarkan peta surplus dan defisit komoditas unggulan , ” tutur Edy.
Diketahui, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan salah satu sentra penghasil beras di Sulawesi Selatan. Wajar saja Daerah yang dipimpin oleh PJ Bupati H. Basra ini mendapat julukan ”Bumi Nene Mallomo” sebab Sidrap memiliki industri pertanian dengan areal persawahan yang sangat luas, 17000 Hektar lahan persawahan yang dialiri oleh tiga irigasi besar.
Sementara Kabupaten Bantaeng merupakan lumbung pangan terbesar di Sulawesi Selatan. Daerah dengan julukan “Butta Toa” itu penghasil Bawang dan cabai terbesar. Daerah yang dipimpin oleh H. Andi Abubakar yang dilantik sebagai Pj. Bupati Bantaeng juga dikenal dengan sentra pangan seperti beras dan lain sebagainnya.